KARYAKU UNTUK PT. PLN (PERSERO)

PERMOHONAN REALISASI TRAFO SISIP TAHUN 2014


Pertama saya bekerja di PT. PLN (Psersero) Rayon Tanjung Morawa, yang pertama saya lakukan mempelajari Jaringan 20 kV PT. PLN (Psersero) Rayon Tanjung Morawa dan melakukan update Single Line Diagram Penyulang  dan  memonitor gangguan yang sering terjadi di Rayon Tanjung Morawa. Hasil monitor saya bahwa di Rayon Tanjung Morawa sering terjadi gangguan NT Fuse pada trafo dengan rayon card:

  1. TM.735  kapasitas 315 kVA
  2. TM.399 kapasitas 250 kVA
  3. TM. 386 kapasitas 250 kVA
  4. TM. 408 kapasitas 250 kVA
  5. TM.407 kapasitas 250 kVA
  6. TM.366 kapasitas 200 kVA
  7. TM.006 kapasitas 250 kVA
Pada hal NT Fuse pada trafo tersebut sudah dibuat dengan dengan NT Fuse paling besar yaitu 400 A. 
NT Fuse tersebut putus setiap sore menjelang malam dimana waktu peralihan dari beban LWBP ke beban WBP.
Karena hal ini terjadi terus menerus maka petugas Gangguan PT. PLN (Psersero) Rayon Tanjung Morawa mengganti NT Fuse tersebut menjadi Plate Besi yang tidak akan pernah bisa putus. Hasil dengan pengganti NT Fuse menjadi Plate Besi adalah membuat fuse link pada FCO Trafo tersebut sering putus setiap  sore menjelang malam.
Sehingga dapat dikatakan penggantian NT Fuse menjadi Plate besi sangat berbahaya dapat merusak trafo atau mengakibatkan trafo kontak. Sehingga saya sangat takut apabila trafo tersebut kontak.
Bahkan pelanggan yang dilayani trafo tersebut sering komplain ke Kantor PT. PLN (Psersero) Rayon Tanjung Morawa, knapa setiap sore menjelang malam listrik selalu padam. 
Dengan demikian, saya mencari solusi terbaik yaitu melakukan survei pada trafo tersebut dan menggambarkan Jaringan Tegangan Rendah (JTR) trafo tersebut. Tujuan saya adalah untuk melakukan permintaan trafo sisip. Memang benar bahwa Jaringan Tegangan Rendah (JTR) yang dilayani trafo tersebut sangat panjang dan pelanggannya sangat banyak. Wajar beban trafo tersebut sangat besar.
Hasil dari analisa saya, bahwa apabila trafo tersebut dimanajemen tidak mungkin karena kapasitas trafo tersebut sudah besar dan persediaan  trafo dengan kapasitas besar tidak ada. Penyebab NT Fuse trafo tersebut selalu putus yaitu OD (Overload) beban pelanggan dan OD (Overload) jaringan tegangan rendah (JTR).  Apabila dilakukan manajemen beban JTR ke trafo paling dekat, maka trafo disampingya adalah trafo dengan kapasitas kecil dan bebannya sudah besar sehingga tidak mampu mengurangi beban trafo tersebut.
Maka solusi terbaik adalah pengadaan trafo sisip. Lalu saya mempelajari bagaimana cara membuat usulan trafo sisip dengan mencari-cari folder komputer kantor dan tanya-tanya ke orang lain.  Lalu saya membuat  Surat Usulan Permohonan Pengadaan Trafo Sisip pada Trafo tersebut.  Setelah itu, saya mencari petunjuk kepada Pihak PT. PLN (Psersero) Area Lubuk Pakam yaitu SPV. Pemeliharaan Jaringan (PAKAM.4) .  Dari hasil percakapan kami, bahwa semua rencana trafo sisip sudah diusulkan dan rencana mau realisasi. Lalu saya menanya apakah trafo yang OD tersebut masuk rencana pegadaan trafo sisip dan Pak SPV tersebut mencari data ternyata trafo tersebut tidak masuk dalam daftar rencana trafo sisip. Jadi kemungkinan trafo sisip yang saya usulkan terealisasi tahun depan yaitu Tahun 2015.   Lalu saya menanya siapa yang melakukan survei perencanaan trafo sisip tersebut, ternyata yang melakukan survei trafo sisip adalah Pihak Area Lubuk Pakam Bagian Pemeliharaan Jaringan. 
Tapi setelah melakukan pendekatan dengan SPV Pemeliharaan Jaringan (PAKAM.4) tersebut dan memberikan alasan- alasan kenapa Trafo tersebut disisip dan apa sebab akibatnya. Maka SPV. tersebut menyetujui perencanaan trafo tersebut  dengan cara melakukan pengalihan dan maksimal sekitar 7 trafo sisip.
Sehingga perencanaan trafo tersebut direalisasikan pada Oktober 2014.



0 komentar:

Posting Komentar